Senin, 06 Februari 2012

KRITIK ARSITEKTUR


“ORNAMEN ALA INDONESIA”

Disaat sedang maraknya bangunan yang berkonsep minimalis, tropis, dsb. Bangunan ini mencoba untuk memberikan konsep dan kesan berbeda. Finishing dengan menggunakan “JENIS BARANG DAGANGAN” berupa : ember, pot, bak, gayung, dll. Ini dapat menunjukkan bahwa bangunan tersebut menjual barang-barang yang terdapat pada fasade bangunan. Selain tidak membuang cost terlalu banyak untuk fasade bangunan ini, juga membuat bangunan ini menjadi sangat unik.

“VENICE VAN JAVA”

          Transportasi di wilayah pesisir pantai di utara pulau jawa ala indonesia mengingatkan pada sebuah daerah di Venice, Italy. Namun dari segi kondisi sangatlah berbeda, jika di Venice lebih berkesan teratur dan bersih namun “Venice”nya Indonesia berkesan sangatlah kumuh dan tidak teratur.
“HIRUK PIKUK KOTA”



          Sesuatu hal yang tidak bisa terlepas dari sebuah kota besar “JAKARTA” yaitu “KEMACETAN”, karena kurangnya perhatian dalam pembangunan infrastruktur kota. Mengakibatkan tidak berimbangnya pertumbuhan jumlah kendaraan dan pembangunan jalan.








KRITIK ARSITEKTUR DENGAN METODE TIPIKAL (NORMATIF) PADA
ARTSCIENCE MUSEUM DI SINGAPURA


            Bangunan ini terletak di Singapura, tepatnya di daerah Marina Bay. Merupakan salah satu bangunan dari kompleks Marina Bay of Theater. Rancangan museum ini dinamakan “The Welcoming Hand of Singapore” karena berbentuk mirip tangan yang terbuka menengadah ke langit. Museum ArtScience memiliki ruang galeri 21 dengan total luas 50.000 kaki persegi (6.000 meter persegi). 
Secara visual Artscience mirip seperti tangan yang terbuka menengadah ke langit, dengan warna dominan putih pada bangunan. Berpusat pada basis bulat di tengah bangunan dengan sepuluh ekstensi yang menunjukkan ruang-ruang galeri berbagai olahraga skylight yang termasuk sebagai pencahayaan yang berkelanjutan untuk dinding interior yang melengkung. Struktur aneh bangunan dapat terlihat dari luar. Di dalam, tidak ada architectually khusus (seperti sebuah bangunan yang normal, dan dapat berjalan di dalam lingkaran, seperti kebanyakan Museum di mana dapat berjalan tanpa harus lingkaran kembali). Di sekitar bangunan terdapat fitur air yang menjadi tempat bersantai sambil menikmati pemandangan di sekitar Marina Bay. Terdapat aksen kaca pada ujung ekstensi bangunan yang mirip dengan jari. Bangunan tersebut disanggah oleh beberapa tiang, selain sebagai struktur bangunan juga berfungsi sebagai visual arsitektur.
Jadi kesimpulannya Artscience merupakan bangunan museum berbentuk mirip tangan yang terbuka menengadah ke langit yang disanggah beberapa tiang dibawahnya.